Pages

Senin, 30 November 2015

Kitabul Jami' (051): Perintah untuk Wara' terhadap Dunia (01)

Selasa, 19 Shafar 1437 H
_

BimbinganIslam.com
• Senin, 18 Shafar 1437 H / 30 November 2015 M
Ustadz Firanda Andirja, M.A. (Pengajar resmi di Masjid Nabawi, Madinah)
• Kitâbul Jâmi' | Bab Az-Zuhd Wal Wara'
• Hadits 03 | Perintah untuk Wara' kepada Dunia (Bagian 1)
⬇ Download Audio: https://goo.gl/P0ifbd

~~~~~~~~~

PERINTAH UNTUK WARA' KEPADA DUNIA (BAGIAN 1)

بسم الله الرحمن الرحيم
.

Kita masuk pada hadits yang ke-3:

وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما قَالَ: أَخَذَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم بِمَنْكِـبَيَّ، فَقَالَ: "كُنْ فِيْ الدُّنْـيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ، أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ."

وَكَانَ اِبْنُ عُمَرَ رضي الله عنهما يَقُوْلُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِسَقَمِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ .
.

Dari Ibnu Umar -radhiyallāhu 'anhumā-, ia berkata: Rasulullah shallallāhu 'alayhi wasallam memegang kedua pundakku dan berkata:

"Jadilah di dunia ini seakan-akan kamu orang asing atau orang yang numpang lewat."

Dan Ibnu Umar -radhiyallāhu Ta'āla 'anhuma- berkata:

"Jika engkau telah tiba di sore hari, maka jangan tunggu waktu pagi hari. Dan jika engkau berada di pagi hari, maka jangan kau tunggu tibanya sore hari. Maka gunakanlah (manfaatkanlah) kesehatanmu sebelum datang sakitmu. Dan manfaatkanlah kehidupanmu sebelum kematianmu (beramallah di kehidupanmu sebelum tiba wafatmu).” (HR. Al-Bukhari)

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Umar yang termasuk "sighārush shahābat" (shahabat junior), karena Rasulullah shallallāhu 'alayhi wasallam tatkala menyampaikan wasiat ini kepada seorang yang masih muda.

Rasulullah shallallāhu 'alayhi wasallam dengan perhatian (sambil) memegang kedua pundaknya. ⇒ Ini berarti, Rasulullah shallallāhu 'alayhi wasallam serius tatkala menyampaikan nasihat ini, namun [tetap] dengan penuh kasih sayang sambil memegang kedua pundak Ibnu Umar. Apa nasihat Rasulullah shallallāhu 'alayhi wasallam kepada pemuda ini?

كُنْ فِيْ الدُّنْـيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ، أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
"Wahai Ibnu Umar, hiduplah engkau di dunia seakan-akan engkau adalah orang yang asing atau orang yang numpang lewat."

Apa maksud Nabi shallallāhu 'alayhi wasallam? ⇒ Maksudnya:
⑴ Janganlah engkau terpedaya dengan dunia ini.
⑵ Jadilah engkau seperti orang asing di suatu kota.

Misalnya, ada orang asing yang tinggal di suatu kota, bagaimanakah sikap orang asing tersebut? Orang asing tersebut, dia hanya tinggal di kota tersebut seperlunya. Dia ada keperluan; mungkin karena ada pekerjaan atau mencari sesuatu, sehingga dia tidak terlalu tertarik dengan apa-apa yang ada di kota tersebut. Kenapa? Karena dia tahu bahwa dia tidak akan tinggal di kota ini.

Tatkala dia melihat penduduk kota tersebut memiliki rumah-rumah yang mewah, dia tidak terlalu peduli. Kenapa? Karena, buat apa dia bangun rumah di situ? Dia hanya orang asing di situ. Dia tahu, dia tidak akan tinggal selama-lamanya di kota itu. Dia punya tugas (di kota tersebut) dan akan kembali ke kampung tempat tinggalnya.

Jadi, seseorang hidup di dunia ini seperti orang asing; yang dia perhatikan (adalah) bagaimana membangun rumah di kampungnya, kampung akhirat, kampungnya yang sesungguhnya. Dia rindu untuk bertemu dengan sahabat-sahabatnya, kekasih-kekasihnya, orang-orang yang dia cintai di kampung tersebut.

Adapun di kota ini, dia hanyalah asing; tidak begitu mengenal orang, tidak tertarik dengan kelebihan yang mereka miliki, tidak hasad kepada mereka. Kenapa? Karena, dia tahu bahwasannya semua itu akan dia tinggalkan, dia akan pulang ke kampungnya yang sesungguhnya.

Maka, demikianlah seseorang tatkala hidup di dunia, (hendaklah) yang dia perhatikan adalah bagaimana membangun istananya di kampung akhirat. Karena, itulah tempat tinggalnya yang sesungguhnya.

Banyak orang yang terpedaya mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, [serta] menghabiskan waktu, tenaga, dan energi dalam rangka untuk membangun istana di dunia, namun lupa untuk membangun istana di akhirat. Padahal, di dunia dia hanyalah seperti orang asing, dia akan tinggalkan dunia ini. Betapapun rumah mewah yang dia bangun, berapapun uang banyak yang dia kumpulkan, akan dia tinggalkan.

Kalau tidak dia jadikan itu semua sebagai bekal untuk membangun istananya di akhirat, maka di akan merugi. Kenapa? Karena, akan dia tinggalkan.

Coba kalau ada orang asing yang tinggal di suatu kota, dia bangun rumah besar-besar, kemudian dia tinggalkan. Apa fungsinya rumah tersebut? Ini orang yang kurang waras.

Yang waras adalah orang yang membangun istana di kampung yang sesungguhnya. Dia jadikan dunia ini sebagai sarana untuk bisa mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya untuk membangun istananya di akhirat.

Kata Nabi shallallāhu 'alayhi wasallam:

أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
"Atau orang yang numpang lewat."

Orang yang numpang lewat (itu) bagaimana? Orang yang numpang lewat masih punya tujuan yang akan dia lanjutkan (tempuh) dan dia cuma singgah sebentar; mungkin untuk makan secukupnya atau ingin mengambil bekal untuk dia gunakan melanjutkan perjalanan.

Demikianlah kondisi (hakikat) dari kehidupan dunia; hanya numpang lewat dan benar-benar dunia ini hanyalah numpang lewat. Waktu kita hidup di dunia hanya sebentar dibandingkan dengan kehidupan abadi yang selama-lamanya.

Oleh karenanya, ikhwān dan akhawāt yang dirahmati oleh Allah Subhānahu wa Ta'āla, jadilah Anda di dunia ini seperti orang asing atau orang yang numpang lewat. Jangan terpedaya dengan kilauan dan keindahan dunia. Toh, akan Anda tinggalkan ini semua!

Siapkanlah bekal Anda untuk membangun istana seindah-indahnya di kampung Anda yang sesungguhnya, yaitu kampung akhirat.

والله تعالى أعلم بالصواب
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
.

______________________________

Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

Website: 
http://www.bimbinganislam.com
Facebook Page: 
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
Telegram Channel:
http://goo.gl/4n0rNp
TV Channel:
http://BimbinganIslam.tv

Minggu, 29 November 2015

JODOH 1 (15): Jangan Marah! Niscaya Bagimu Surga

Senin pagi, 18 Shafar 1437 H
_

PROGRAM Just One Day One Hadith
• Ustadz Riki, Lc. 
• Faidah Hadits 15 | Janganlah Engkau Marah 

Ustadz Fathul Ulum, Lc.
⬇Download Audio
https://www.dropbox.com/s/5d4j3vxswa11dps/Fawaid%20hadits%2015.mp3?dl=0
--------------------------
Faedah Hadits ke-15

الحمد لله و الصلاة و السلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين، أما بعد

قال رسول الله صلى الله عليه و سلم "لا تغضب و لك الجنة"
.

Rasulullah shallallâhu'alaihi wasallam bersabda, "Janganlah engkau marah, niscaya bagimu surga."

Hadits tersebut menunjukkan tentang keutamaan menahan amarah. Karena, menuruti amarah menimbulkan banyak kejelekan dan penyesalan. Serta, menghalangi dari berbagai kebaikan yang ada apabila bersabar dan menahan amarah.

Sebagai contoh, betapa banyak seorang suami yang menceraikan istrinya ketika dia marah dan menyesal di kemudian hari. Atau, betapa seringnya seorang memutuskan persaudaraan atau pertemanan karena menuruti amarahnya dan pada akhirnya menyesali perbuatannya. Bahkan, banyak pertikaian dan pembunuhan yang terjadi karena menuruti amarah. Itu merupakan dampak  tidak menahan diri ketika amarah bergejolak.

Oleh karena itu, Islam menganjurkan agar kita selalu menahan diri kita apabila kemarahan sedang bergejolak. Bahkan, kita dianjurkan untuk menahan diri ketika ada sesuatu hal yang menjadi sebab timbulnya kemarahan.

Di antara obat yang dianjurkan untuk menghilangkan kemarahan apabila bergejolak:

1. Mengucapkan:

"أعوذ بالله من الشيطان الرجيم"
.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallâhu'alaihi wasallam ketika beliau melihat ada orang yang sedang marah. Beliau bersabda,

"Aku akan mengajarkan sebuah ucapan yang apabila diucapkan oleh orang tersebut, niscaya kemarahannya akan hilang. Yaitu, jika dia mengucapkan «أعوذ باللّه من الشيطان الرجيم»."

2. Jika orang yang sedang marah dalam keadaan berdiri, maka hendaknya dia duduk. Jika dia sedang duduk, maka hendaknya berbaring. Karena, merubah posisi tubuh dapat mempengaruhi tekanan emosional. Namun, jika belum bermanfaat juga, maka hendaknya dia berwudhu.

3. Meninggalkan tempat di mana dia sedang marah. Tujuannya, agar dia tidak terus menerus melihat hal yang menjadi sebab kemarahannya.

Perkataan Nabi shallallâhu'allaihi wasallam, "Janganlah engkau marah," mencakup dua makna:

• Pertama, maknanya adalah perintah agar kita tidak marah sama sekali. Dalam artian, kita diperintahkan menahan diri dari hal-hal yang membuat kita marah. Ini merupakan sesuatu yang sangat berat dan masing-masing orang berbeda dalam tingkat emosionalnya.

• Kedua, maknanya adalah perintah agar kita menahan diri untuk tidak menuruti amarah yang ada ketika kita sedang marah.Misalkan, apabila seorang suami marah kepada istrinya dan ingin menceraikannya, maka dia diperintahkan untuk menahan diri agar tidak menuruti keinginannya tersebut.

Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang bisa menahan amarah dan terhindar dari kejelekan amarah yang selalu dituruti.

Wallâhu ta'âlâ a'lam.

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك.
وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
.

✒Ustadz Riki, Lc.

@Program_JODOH
https://telegram.me/program_jodoh

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Saran atau Kritik silahkan sampaikan kepada kami melalui WhatsApp berikut :
JODOH center : +6285707774616

Sabtu, 28 November 2015

Fiqih: Rukun & Syarat Jual Beli (Praktis)

Ahad pagi, 17 Shafar 1436 H
_

BimbinganIslam.com
• Sabtu, 16 Shafar 1437 H / 28 November 2015 M
• Materi Tematik
Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, M.A.
• Ceramah Singkat | Fikih Jual Beli Praktis
▶ Link Download Audio:
https://goo.gl/ofgJJ6

Sumber:
http://yufid.tv/ceramah-singkat-fikih-jual-beli-praktis-ustadz-dr-erwandi-tarmidzi-ma/

➖➖➖➖➖➖➖

FIKIH JUAL BELI PRAKTIS

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله رب العالمين حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه كما يحب ربنا ويرضى.
ونصلى ونسلم ونبارك على محمد ابن عبد الله وعلى آله وصحبه ومن واله وبعد.
.

Kaum muslimīn dan muslimāt yang dimuliakan oleh Allah Subhānahu wa Ta'āla, tidak seorangpun manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya, seluruhnya, melainkan (pasti) membutuhkan bertransaksi (bermuamalat) dengan pihak yang lain.

✓Agar perpindahan barang dan uang ke pihak lain dibenarkan dalam syari'at,
✓agar barang tersebut bisa Anda gunakan,
✓agar jasa tersebut halal untuk Anda,
✓ agar uang tersebut dan keuntungannya benar-benar menjadi rizki Anda yang diberkahi,

maka yang penting untuk Anda perhatikan adalah point-point yang menyebabkan muamalat tersebut menjadi halal dan dibolehkan, yang dikenal oleh para ulama dengan istilah "Rukun dan Syarat Jual Beli".

■ SYARAT PERTAMA: Dilakukan oleh orang yang berhak dan boleh (berwenang) dalam melakukan transaksi.

Yaitu orangnya:
• Telah baligh
• Berakal
• Tidak ada paksaan/dipaksa dari salah satu pihak untuk melakukan akad.

⇒Bila ada paksaan dari pihak yang lain, maka Allah telah melarangnya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah makan harta sebagian kamu dengan sebagian yang lain dengan cara yang batil, kecuali dengan perniagaan yang kalian saling ridha." (QS. An-Nisā: 29)

Maka orang yang terpaksa dalam sebuah akadnya, umpamanya:
⇒ Guru memaksa muridnya.
⇒ Atasan memaksa bawahannya.
⇒Pihak yang memberikan pinjaman memaksa kepada yang menerima pinjaman untuk melakukan sebuah transaksi.

Maka ini adalah transaksi yang terpaksa, yang menyebabkan perpindahan barang dan uang ke pihak yang lain tidak dibenarkan dalam syari'at.

■ SYARAT KEDUA: Ada akad ijab dan qabul dari kedua belah pihak.

• Pemilik barang umpamanya mengatakan, "Saya jual," atau dia melakukan penyerahan barang.
• Pihak pembeli/penerima mengatakan, "Saya beli."

⇒Bisa dilakukan dengan kata-kata dan juga bisa dilakukan dengan perbuatan. Dua hal ini dijelaskan oleh para ulama secara turun temurun bahwa:

◆ Dua bentuk ijab dan qabul (dengan perkatan dan dengan perbuatan) adalah sesuatu yang telah biasa dilakukan, dan [telah] sepakat (ijma') para ulama; membolehkannya.

■ SYARAT KETIGA: Barang tersebut adalah barang yang dihalalkan (barang yang suci dan bukan najis).

Maka setiap barang yang diharamkan, baik banyak atau parsial-parsial (bagian-bagian/juz-iyyât) dari barang yang diharamkan (misal: narkoba, rokok, minuman keras, dan hal-hal yang diharamkan manfaatnya), maka tidak boleh diperjualbelikan. Dan ini adalah kaidah yang sangat besar. Dan najis juga tidak boleh diperjual belikan.

Betapa banyak dalam kehidupan sekarang, benda-benda najis, diperjualkan tanpa memperhatikan "ini dibolehkan" atau "ini dilarang" oleh Allah Subhānahu wa Ta'āla.

⇒Seperti yang berasal dari babi dan turunannya (dalam bentuk gelatin, lemak, bulunya, tulangnya, dan dalam bentuk hal-hal yang lain).

■ SYARAT KEEMPAT: Jelas barangnya dan jelas harganya.

Barang dan harga yang jelas adalah demi untuk:
✓Memelihara hak kedua belah pihak agar tidak menimbulkan kecekcokkan (perseteruan) di antara yang bertransaksi.

Anda bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan Anda. Selain itu, bisa juga menjadi alat untuk perekat dan mempererat hubungan dengan pihak yang lain. Tetapi, bila barang atau harga tidak jelas, maka yang sering terjadi adalah permusuhan. Ini yang diinginkan oleh syaithan, (seperti halnya) dalam perjudian.

إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُوقِعَ بَيْنَكُمُالْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ
.

(QS. Al-Māidah: 91)

⇒Bahwa syaithan menginginkan Anda terjatuh dalam permusuhan dan perseteruan di dalam perjudian. Andai mereka tidak melakukan transaksi ini, maka hubungan satu dengan yang lainya mungkin baik. Tetapi, semenjak mereka melakukan transaksi yang seharusnya menjadi perekat, tapi karena tidak memperhatikan kaidah-kaidah syar'i, maka dia menjadi sebuah alat bumerang; menjadi penyebab keretakan sebuah hubungan di antara dua anak manusia dan diantara dua orang muslim.

■ SYARAT KELIMA: Barang telah dimiliki.

Tidak bisa kita menjual barang yang belum dimiliki. Rasulullah shallallāhu 'alayhi wasallam mengatakan:

لاَ تَبِعْ مَا لَيْسَ عِنْدَكَ
“Janganlah kamu menjual barang yang tidak kamu miliki.” (HR. Ahmad 15705, An-Nasâi 4630, Abu Dâwud 3505, dan di-shahîh-kan Syu'aib Al-Arnaûth).

■ SYARAT KEENAM: Tidak ada hal yang terlarang dalam jual beli.

⇒Yaitu, tidak ada unsur riba dan tidak ada unsur kezhaliman, karena riba adalah dosa besar.

Anda ingin memenuhi kebutuhan Anda dengan bertransaksi dengan pihak lain, tapi apakah harus dipenuhi dengan dosa dan kemarahan Allah?

ما ظهر في قوم الربا والزنا إلا أحلوا بأنفسهم عذاب الله
"Tidaklah riba dan zina menggejala di sebuah masyarakat, melainkan perbuatan mereka ini mengundang azab Allah." (HR. Ahmad no. 3809)

Yang kita inginkan adalah keuntungan dunia dari sebuah transaksi jual beli, bukan adzab Allah. Maka ingat, jangan pernah larangan Allah ini kita lakukan, walau atas nama apapun juga. Bila ini Anda perhatikan dalam setiap transaksi Anda, (maka) semoga Allah Subhānahu wa Ta'āla meridhai transaksi yang Anda lakukan, dan semoga Allah memberkahi rizki yang Anda dapatkan dari transaksi ini.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
.

______________________________

Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

Website: 
http://www.bimbinganislam.com
Facebook Page: 
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
Telegram Channel:
http://goo.gl/4n0rNp
TV Channel:
http://BimbinganIslam.tv

Jumat, 27 November 2015

JUZ AMMA: Surah 87, Al-A'la (Yang Paling Tinggi) [Ayat 14–19] [Makkiyyah]

Sabtu pagi, 16 Shafar 1437 H 

IJMA’ (Itqan Juz ‘Amma)

Level/Pekan/Hari: B/4/5
Materi Harian

Surah al-A'la 14-19 (6 ayat)

Ayat dan Terjemahan

قَدۡ أَفۡلَحَ مَن تَزَكَّىٰ ١٤  وَذَكَرَ ٱسۡمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ ١٥  بَلۡ تُؤۡثِرُونَ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا ١٦  وَٱلۡأٓخِرَةُ خَيۡرٞ وَأَبۡقَىٰٓ ١٧  إِنَّ هَٰذَا لَفِي ٱلصُّحُفِ ٱلۡأُولَىٰ ١٨  صُحُفِ إِبۡرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ ١٩ 
14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman)
15. dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.
16. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi,
17. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
18. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,
19. (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa 

Penjelasan Ahkam Tajwid  

✅ Qalqalah Shughra pada bacaan قد أفلح
✅ Idgham Bighunnah Naqish pada خير و , di mana suara Nun dilebur ketika bertemu Waw, dan dibaca dengan dengung
✅ Ikhfa pada من تزكي, di mana suara Nun dibaca samar ketika bertemu dengan huruf Ta’
✅ Mad Shilah Shughra pada ربه , di mana Ha’ dibaca dua harakat ketika washl
✅ Izhar Haqiqiy terjadi pada الدنيا , di mana Nun tidak dilebur ke huruf Ya’, akan tetapi tetap dibaca jelas
✅ Mad Badal pada Hamzah di kata والأخرة , di mana Hamzah dibaca dua harakat, dan juga pada kata الأولي

Bacaan Syaikh Ayman Suwayd Rusydi حفظه الله (Muqri’ sanad al-Qur’an ke-29
Video : afwan video tidak tersedia
Audio : http://bit.ly/1MBPNBV 

Kosakata dan Kaedah Bahasa Arab 
 
قَدۡ أَفۡلَحَ Sesungguhnya beruntunglah
 مَن تَزَكَّىٰ orang yang membersihkan diri (dengan beriman)
وَذَكَرَ dan dia ingat
ٱسۡمَ رَبِّهِۦ nama Tuhannya
 فَصَلَّىٰ lalu dia sembahyang
بَلۡ تُؤۡثِرُونَ Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih
ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا kehidupan duniawi
وَٱلۡأٓخِرَةُ Sedang kehidupan akhirat
خَيۡرٞ adalah lebih baik
وَأَبۡقَىٰٓ dan lebih kekal
إِنَّ هَٰذَا لَفِي Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam
ٱلصُّحُفِ ٱلۡأُولَىٰ kitab-kitab yang dahulu
صُحُفِ (yaitu) Kitab-kitab
إِبۡرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ Ibrahim dan Musa
.

Kaedah Bahasa Arab 

1⃣ Ism إبرهيم  tidak menerima tanwin, dikarenakan secara penamaan, Ibrahim tidak terhitung sebagai bahasa asli Arab, akan tetapi bahasa serapan dari 'Ajam (non Arab)

Wallahu A'lam.

❗Boleh disebarkan dengan tetap mencantumkan materi secara utuh
Berkata Imam asy-Syatibiy -rahimahullah- di dalam Khutbah kitab Hirz al-Amaniy, “Dan jika terdapat kesalahan padanya, maka perbaikilah dengan santun dan penjelasan serta perkataan yang baik.”

#muslimHQ #SPM #sahabatpelajarmuslim #IJMA
pelajarmuslim.com
telegram.me/ijma30

Sekretariat SPM, Griya Pelajar Muslim Jalan H M Sairi no 147 RTM Depok, Jawa Barat
Materi untuk Level/Pekan/Hari : B/4/5

JUZ AMMA: Surah 87, Al-A'la (Yang Paling Tinggi) [Ayat 8–13] [Makkiiyyah]

Sabtu pagi, 16 Shafar 1437 H 

IJMA’ (Itqan Juz ‘Amma)

Level/Pekan/Hari: B/4/4
Materi Harian

Surah al-A'la 8-13 (6 ayat)

Ayat dan Terjemahan

وَنُيَسِّرُكَ لِلۡيُسۡرَىٰ ٨ فَذَكِّرۡ إِن نَّفَعَتِ ٱلذِّكۡرَىٰ ٩ سَيَذَّكَّرُ مَن يَخۡشَىٰ ١٠ وَيَتَجَنَّبُهَا ٱلۡأَشۡقَى ١١ ٱلَّذِي يَصۡلَى ٱلنَّارَ ٱلۡكُبۡرَىٰ ١٢ ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحۡيَىٰ ١٣
8. dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah.
9. Oleh sebab itu, berikanlah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat.
10. Orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,
11. dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya,
12. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka)
13. Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup 

Penjelasan Ahkam Tajwid
 
✅ Idgham Bighunnah Kamil pada إن نفعت , di mana Nun Sukun bertemu dengan Nun, dibaca dengan meleburkan Nun ke Nun, sehingga menjadi Nun bertasydid disertai dengan dengung
✅ Idgham Bighunnah Naqish pada من يخشي , di mana Nun Sukun bertemu dengan Ya’, dibaca dengan meleburkan Nun ke Ya’, disertai dengan dengung

Bacaan Syaikh Ayman Suwayd Rusydi حفظه الله (Muqri’ sanad al-Qur’an ke-29
Video : afwan video tidak tersedia
Audio : http://bit.ly/1MBPNBV 

Kosakata dan Kaedah Bahasa Arab 
 
وَنُيَسِّرُكَ dan Kami akan (memudahkanmu) memberi kamu taufik
لِلۡيُسۡرَىٰ ke jalan yang mudah
فَذَكِّرۡ oleh sebab itu berikanlah peringatan
إِن نَّفَعَتِ karena bermanfaat
 ٱلذِّكۡرَىٰ peringatan itu
سَيَذَّكَّرُ akan mendapat pelajaran
مَن يَخۡشَىٰ orang yang takut (kepada Allah)
وَيَتَجَنَّبُهَا dan akan menjauhinya
ٱلۡأَشۡقَى orang-orang yang celaka (kafir)
ٱلَّذِي يَصۡلَى (Yaitu) orang yang akan memasuki
ٱلنَّارَ ٱلۡكُبۡرَىٰ api yang besar (neraka)
ثُمَّ لَا يَمُوتُ Kemudian dia tidak akan mati
 فِيهَا di dalamnya
 وَلَا يَحۡيَىٰ dan tidak (pula) hidup
.

Kaedah Bahasa Arab
1⃣ Fi’l yamuutu (يموت) merupakan perubahan bentuk dari fi’l maata (مات). "Maata" bermakna "(telah) mati", adapun "yamuutu" bermakna untuk keadaan sekarang atau akan datang. Jika pada fi’l tersebut ada salah satu dari huruf illat (Alif, Waw, atau Ya’), maka jika berubah ke bentuk lain, ada kemungkinan huruf illat tersebut berubah, contoh pada fi’l ini adalah dari Alif menjadi Waw. (untuk mengetahui hal ini, diperlukan banyak mempelajari dari contoh-contoh yang ada)
2⃣ Ism yang diakhiri dengan Alif Lazimah (Alif yang dalam bentuk Ya’), maka merupakan ciri dari Ism yang perempuan, seperti pada ayat ke-9, tertulis نفعت الذكري , karena bentuknya adz-dzikra, sehingga fi’lnya dengan ditambahkan Ta’ sukun yang merupakan ciri dari perempuan, sehingga artinya peringatan (jenis perempuan) bermanfaat (jenis perempuan) 

Wallahu A'lam.

❗Boleh disebarkan dengan tetap mencantumkan materi secara utuh
Berkata Imam asy-Syatibiy -rahimahullah- di dalam Khutbah kitab Hirz al-Amaniy, “Dan jika terdapat kesalahan padanya, maka perbaikilah dengan santun dan penjelasan serta perkataan yang baik.”

#muslimHQ #SPM #sahabatpelajarmuslim #IJMA
pelajarmuslim.com
telegram.me/ijma30

Sekretariat SPM, Griya Pelajar Muslim Jalan H M Sairi no 147 RTM Depok, Jawa Barat
Materi untuk Level/Pekan/Hari : B/4/4

JUZ AMMA: Surah 87, Al-A'la (Yang Paling Tinggi) [Ayat 1–7] [Makkiyyah]

Sabtu pagi, 16 Shafar 1437 H 

IJMA’ (Itqan Juz ‘Amma)

Level/Pekan/Hari: B/4/3
Materi Harian

Surah al-A'la 1-7 (7 ayat)

Ayat dan Terjemahan

سَبِّحِ ٱسۡمَ رَبِّكَ ٱلۡأَعۡلَى ١ ٱلَّذِي خَلَقَ فَسَوَّىٰ ٢ وَٱلَّذِي قَدَّرَ فَهَدَىٰ ٣ وَٱلَّذِيٓ أَخۡرَجَ ٱلۡمَرۡعَىٰ ٤ فَجَعَلَهُۥ غُثَآءً أَحۡوَىٰ ٥ سَنُقۡرِئُكَ فَلَا تَنسَىٰٓ ٦ إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۚ إِنَّهُۥ يَعۡلَمُ ٱلۡجَهۡرَ وَمَا يَخۡفَىٰ ٧
1. Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi,
2. yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),
3. dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,
4. dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,
5. lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.
6. Kami akan membacakan (Al-Quran) kepadamu (Muhammad), maka kamu tidak akan lupa,
7. kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia Mengetahui yang terang dan yang tersembunyi 

Penjelasan Ahkam Tajwid
 
✅ Ikhfa pada kata تنسي , di mana suara Nun disamarkan ketika bertemu dengan huru Sin
✅ Mad Jaiz Munfashil pada والذي أخرج , di mana huruf mad dan Hamzah pada kata yang berbeda, dan dibaca 4/5 harakat dalam keadaan washl
✅ Mad Shilah Shughra pada فجعله , di mana huruf Ha dibaca 2 harakat dalam keadaan washl, begitu pula pada kata إنه.
✅ Mad Wajib Muttashil pada غثاء , di mana huruf Mad dan Hamzah pada kata yang sama, dan dibaca 4/5 harakat dalam keadaan washl, pada kata شاء

Bacaan Syaikh Ayman Suwayd Rusydi حفظه الله (Muqri’ sanad al-Qur’an ke-29
Video : afwan video tidak tersedia
Audio : http://bit.ly/1MBPNBV 

Kosakata dan Kaedah Bahasa Arab
 
سَبِّحِ Sucikanlah
ٱسۡمَ رَبِّكَ nama Tuhanmu
ٱلۡأَعۡلَى Yang Maha Tingi
 ٱلَّذِي خَلَقَ yang menciptakan
فَسَوَّىٰ dan menyempurnakan (penciptaan-Nya)
 وَٱلَّذِي قَدَّرَ dan yang menentukan kadar (masing-masing)
فَهَدَىٰ dan memberi petunjuk
 وَٱلَّذِيٓ أَخۡرَجَ dan yang menumbuhkan (mengeluarkan)
ٱلۡمَرۡعَىٰ rumput-rumputan
 فَجَعَلَهُۥ lalu dijadikan-Nya
غُثَآءً أَحۡوَىٰ rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman
سَنُقۡرِئُكَ Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad)
فَلَا تَنسَىٰٓ maka kamu tidak akan lupa
 إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۚ kecuali kalau Allah menghendaki
إِنَّهُۥ يَعۡلَمُ Sesungguhnya Dia mengetahui
ٱلۡجَهۡرَ yang terang
وَمَا يَخۡفَىٰ dan yang tersembunyi
.

Kaedah Bahasa Arab
1⃣ Fi’l ya’lamu (يَعْلَمُ) asalnya adalah ‘alima (عَلِمَ)-ya’lamu (يَعْلَمُ) artinya adalah mengetahui
2⃣
Fi’l akhraja (أخرج) bermakna mengeluarkan, asalnya adalah kharaja (خرج) yang bermakna keluar. Penambahan Hamzah memberikan faedah kata kerja tersebut menjadi butuh objek.

Wallahu A'lam.

❗Boleh disebarkan dengan tetap mencantumkan materi secara utuh
Berkata Imam asy-Syatibiy -rahimahullah- di dalam Khutbah kitab Hirz al-Amaniy, “Dan jika terdapat kesalahan padanya, maka perbaikilah dengan santun dan penjelasan serta perkataan yang baik.”

#muslimHQ #SPM #sahabatpelajarmuslim #IJMA
pelajarmuslim.com
telegram.me/ijma30

Sekretariat SPM, Griya Pelajar Muslim Jalan H M Sairi no 147 RTM Depok, Jawa Barat
Materi untuk Level/Pekan/Hari : B/4/3