Pages

Senin, 30 November 2015

Kitabul Jami' (051): Perintah untuk Wara' terhadap Dunia (01)

Selasa, 19 Shafar 1437 H
_

BimbinganIslam.com
• Senin, 18 Shafar 1437 H / 30 November 2015 M
Ustadz Firanda Andirja, M.A. (Pengajar resmi di Masjid Nabawi, Madinah)
• Kitâbul Jâmi' | Bab Az-Zuhd Wal Wara'
• Hadits 03 | Perintah untuk Wara' kepada Dunia (Bagian 1)
⬇ Download Audio: https://goo.gl/P0ifbd

~~~~~~~~~

PERINTAH UNTUK WARA' KEPADA DUNIA (BAGIAN 1)

بسم الله الرحمن الرحيم
.

Kita masuk pada hadits yang ke-3:

وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما قَالَ: أَخَذَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم بِمَنْكِـبَيَّ، فَقَالَ: "كُنْ فِيْ الدُّنْـيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ، أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ."

وَكَانَ اِبْنُ عُمَرَ رضي الله عنهما يَقُوْلُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِسَقَمِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ .
.

Dari Ibnu Umar -radhiyallāhu 'anhumā-, ia berkata: Rasulullah shallallāhu 'alayhi wasallam memegang kedua pundakku dan berkata:

"Jadilah di dunia ini seakan-akan kamu orang asing atau orang yang numpang lewat."

Dan Ibnu Umar -radhiyallāhu Ta'āla 'anhuma- berkata:

"Jika engkau telah tiba di sore hari, maka jangan tunggu waktu pagi hari. Dan jika engkau berada di pagi hari, maka jangan kau tunggu tibanya sore hari. Maka gunakanlah (manfaatkanlah) kesehatanmu sebelum datang sakitmu. Dan manfaatkanlah kehidupanmu sebelum kematianmu (beramallah di kehidupanmu sebelum tiba wafatmu).” (HR. Al-Bukhari)

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Umar yang termasuk "sighārush shahābat" (shahabat junior), karena Rasulullah shallallāhu 'alayhi wasallam tatkala menyampaikan wasiat ini kepada seorang yang masih muda.

Rasulullah shallallāhu 'alayhi wasallam dengan perhatian (sambil) memegang kedua pundaknya. ⇒ Ini berarti, Rasulullah shallallāhu 'alayhi wasallam serius tatkala menyampaikan nasihat ini, namun [tetap] dengan penuh kasih sayang sambil memegang kedua pundak Ibnu Umar. Apa nasihat Rasulullah shallallāhu 'alayhi wasallam kepada pemuda ini?

كُنْ فِيْ الدُّنْـيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ، أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
"Wahai Ibnu Umar, hiduplah engkau di dunia seakan-akan engkau adalah orang yang asing atau orang yang numpang lewat."

Apa maksud Nabi shallallāhu 'alayhi wasallam? ⇒ Maksudnya:
⑴ Janganlah engkau terpedaya dengan dunia ini.
⑵ Jadilah engkau seperti orang asing di suatu kota.

Misalnya, ada orang asing yang tinggal di suatu kota, bagaimanakah sikap orang asing tersebut? Orang asing tersebut, dia hanya tinggal di kota tersebut seperlunya. Dia ada keperluan; mungkin karena ada pekerjaan atau mencari sesuatu, sehingga dia tidak terlalu tertarik dengan apa-apa yang ada di kota tersebut. Kenapa? Karena dia tahu bahwa dia tidak akan tinggal di kota ini.

Tatkala dia melihat penduduk kota tersebut memiliki rumah-rumah yang mewah, dia tidak terlalu peduli. Kenapa? Karena, buat apa dia bangun rumah di situ? Dia hanya orang asing di situ. Dia tahu, dia tidak akan tinggal selama-lamanya di kota itu. Dia punya tugas (di kota tersebut) dan akan kembali ke kampung tempat tinggalnya.

Jadi, seseorang hidup di dunia ini seperti orang asing; yang dia perhatikan (adalah) bagaimana membangun rumah di kampungnya, kampung akhirat, kampungnya yang sesungguhnya. Dia rindu untuk bertemu dengan sahabat-sahabatnya, kekasih-kekasihnya, orang-orang yang dia cintai di kampung tersebut.

Adapun di kota ini, dia hanyalah asing; tidak begitu mengenal orang, tidak tertarik dengan kelebihan yang mereka miliki, tidak hasad kepada mereka. Kenapa? Karena, dia tahu bahwasannya semua itu akan dia tinggalkan, dia akan pulang ke kampungnya yang sesungguhnya.

Maka, demikianlah seseorang tatkala hidup di dunia, (hendaklah) yang dia perhatikan adalah bagaimana membangun istananya di kampung akhirat. Karena, itulah tempat tinggalnya yang sesungguhnya.

Banyak orang yang terpedaya mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, [serta] menghabiskan waktu, tenaga, dan energi dalam rangka untuk membangun istana di dunia, namun lupa untuk membangun istana di akhirat. Padahal, di dunia dia hanyalah seperti orang asing, dia akan tinggalkan dunia ini. Betapapun rumah mewah yang dia bangun, berapapun uang banyak yang dia kumpulkan, akan dia tinggalkan.

Kalau tidak dia jadikan itu semua sebagai bekal untuk membangun istananya di akhirat, maka di akan merugi. Kenapa? Karena, akan dia tinggalkan.

Coba kalau ada orang asing yang tinggal di suatu kota, dia bangun rumah besar-besar, kemudian dia tinggalkan. Apa fungsinya rumah tersebut? Ini orang yang kurang waras.

Yang waras adalah orang yang membangun istana di kampung yang sesungguhnya. Dia jadikan dunia ini sebagai sarana untuk bisa mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya untuk membangun istananya di akhirat.

Kata Nabi shallallāhu 'alayhi wasallam:

أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
"Atau orang yang numpang lewat."

Orang yang numpang lewat (itu) bagaimana? Orang yang numpang lewat masih punya tujuan yang akan dia lanjutkan (tempuh) dan dia cuma singgah sebentar; mungkin untuk makan secukupnya atau ingin mengambil bekal untuk dia gunakan melanjutkan perjalanan.

Demikianlah kondisi (hakikat) dari kehidupan dunia; hanya numpang lewat dan benar-benar dunia ini hanyalah numpang lewat. Waktu kita hidup di dunia hanya sebentar dibandingkan dengan kehidupan abadi yang selama-lamanya.

Oleh karenanya, ikhwān dan akhawāt yang dirahmati oleh Allah Subhānahu wa Ta'āla, jadilah Anda di dunia ini seperti orang asing atau orang yang numpang lewat. Jangan terpedaya dengan kilauan dan keindahan dunia. Toh, akan Anda tinggalkan ini semua!

Siapkanlah bekal Anda untuk membangun istana seindah-indahnya di kampung Anda yang sesungguhnya, yaitu kampung akhirat.

والله تعالى أعلم بالصواب
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
.

______________________________

Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

Website: 
http://www.bimbinganislam.com
Facebook Page: 
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
Telegram Channel:
http://goo.gl/4n0rNp
TV Channel:
http://BimbinganIslam.tv

Tidak ada komentar:

Posting Komentar