Senin pagi, 17 Dzulhijah 1437 H
_
🌺 Faedah Hadits ke-106 🌺
ﺑﺴﻢ الله .
ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟﻠﻪ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩُ،
ﻭَﻧَﻌُﻮْﺫُ با لله ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ،
ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪ ﻓَﻠَﺎ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻠَﺎ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ،
ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻟَﺎ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ،
ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭ ﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭﻣﻦ ﻭﺍﻟﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﺗﺴﻠﻴﻤﺎ ﻛﺜﻴﺮﺍ .
ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ .
ﻗَﺪْ ﻗَﺎﻝَ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠّﻰ ﺍﻟﻠّﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠّﻢ :
الْعَائِدُ فِي هِبَتِه كَالعَائِدِ في قَيْئِه
"Orang yang meminta kembali barang yang telah dihibahkannya seperti orang yang menjilat muntahnya sendiri."
➡ Hadits ini menunjukkan larangan untuk meminta kembali barang yang sudah diberikan kepada orang lain dan telah di-qabdhu (berpindah tangan), dan orang yang diberikan hibah tersebut tidak memiliki hubungan darah dan tidak pula pernikahan.
➡ Para ulama berbeda pendapat tentang hukum perbuatan ini, dan yang lebih mendekati kebenaran -wallâhu a'lam- adalah haramnya perbuatan tersebut, sebagaimana yang diisyaratkan pada sebagian lafaz hadits tersebut:
لَيْسَ لَنَا مَثَلُ السَوءِ... (رواية البخاري :٢٦٢٢)
"Tidak patut bagi kita (orang yang beriman untuk menyerupai) perumpamaan yang buruk ini..." (HR. Al-Bukhary no. 2622).
Lafaz hadits ini mirip dengan ayat yang berbunyi:
لِلذِين لا يُؤمنون بالآخرة مَثَلُ السَّوْء...) النحل:٦٠
"Bagi orang-orang yang tidak beriman terdapat perumpamaan yang buruk..." (QS. An-Nahl [16]: 60).
➡ Adapun bila pemberian tersebut kepada anak atau nasab di bawahnya (cucu dan seterusnya), maka boleh bagi si orang tua (ayah atau ibu) untuk mengambil kembali pemberiannya, berdasarkan hadits An-Nu'man bin Basyir bahwa ayahnya memberikan padanya suatu pemberian, lalu Rasulullãh ﷺ bertanya:
"Apakah seluruh anakmu engkau berikan pemberian seperti ini?" Ia jawab, "Tidak, wahai Rasulullah." Lalu beliau bersabda, "Maka ambil kembali (pemberian tersebut)." (Muttafaqun 'alaih).
Berdasarkan hadits:
أنت وَمَالُكَ لِأَبِيكَ
(رواه أحمد :٦٦٧٨ وابن ماجه:٢٢٩١ وصححه الألباني)
"Engkau dan hartamu adalah milik ayahmu." (HR. Ahmad no. 6678 dan Ibnu Majah no. 2291, di-shahih-kan oleh Al-Albany).
➡ Di antara metode pembelajaran adalah dengan menggunakan perumpamaan/permisalan, sebagaimana dalam sebagian lafaz hadits:
... كالكَلبِ يَرْجِعُ في قَيْئِه(رواه البخاري :٢٦٢٢)
"..Seperti anjing yang menjilat muntahnya sendiri." (HR. Al-Bukhary no. 2622).
Wallâhu A'lam.
ﺑﺎﺭﻙ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻜﻢ
ﻭ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻭ ﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭ ﺻﺤﺒﻪ ﺃﺟﻤﻌﻴﻦ .
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ
ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠّﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎته
.
---------------------------
💖 PROGRAM Just One Day One Hadith 💖
📝 Ustadz Varian Ghani Hirma, Lc.
🔊 Faidah Hadits 106 | Orang yang Menjilat Muntahnya Sendiri
👤 - 💿 Ustadz Fathul Ulum, Lc.
⬇ Download Audio
https://www.dropbox.com/s/76orrodofzg69x2/hadits%20106.mp3?dl=0
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "JODOH (106): Larangan Meminta Kembali Sesuatu yang Sudah Kita Berikan"
Posting Komentar