Malam Ahad, 26 Syawwâl 1437 H
_
#FIQIH_SYAFIIY (04) :
#AIR_YANG_BOLEH_DIGUNAKAN_UNTUK_BERSUCI
~~~~~~~
Matan Kitab
المياه التي يجوز بها التطهير سبع مياه ماء السماء وماء البحر وماء النهر وماء البئر وماء العين وماء الثلج وماء البرد
"Macam-macam air yang dapat dibuat untuk bersuci ada 7 (tujuh), yaitu:
✔️ air hujan (langit),
✔️ air laut,
✔️ air sungai,
✔️ air sumur,
✔️ air sumber (mata air),
✔️ air salju,
✔️ air dingin."
(Fiqh At-Taqrîb / Matn Abî Syujâ')
➖➖➖➖➖➖➖➖
MACAM-MACAM AIR YANG DIPERBOLEHKAN UNTUK BERSUCI
بسم اللّه الرحمن الرحيم.
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته.
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أسرف الأنبيآء والمرسلين نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين. أما بعد.
.
Para sahabat "Bimbingan Islam" sekalian yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, pada halaqah [pertemuam –ed.] yang ke-4 ini, kita akan membacakan kitab Matan Abū Syujā'. Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberkahi dan memudahkan kita semua.
قال المألف : (( كِتَابُ الطّهَارَةِ ))
Berkata Penulis rahimahullāh: (( Kitāb Ath-Thahārah ))
👉 Ath-Thahārah (الطّهَارَةِ)
📌 Makna secara bahasa adalah an-nazhāfah (أَلنَّظَافَةُ), yaitu kebersihan.
📌 Makna secara istilah adalah:
عِبَارَةٌ عَنْ رَفْعِ الْحَدَثِ وَ إِزَالَةِ النَّجَسِ
"Proses mengangkat hadats dan menghilangkan najis."
👉 Al-hadats (الحَدَثُ) adalah:
وصف قائم بالبدن يمنع من الصلاة ونحوها مما تشترط له الطهارة
"Sifat atau status pada diri seseorang yang menghalangi dari shalat dan ibadah-ibadah yang lainnya, yang disyaratkan pada ibadah tersebut thahārah."
Misalnya, seorang yang keluar angin dari duburnya, maka statusnya dia berhadats dan menghalanginya untuk melaksanakan ibadah shalat sampai dia thahārah (berwudhū') yang mengangkat hadats tersebut.
👉 Najis adalah:
كل عين يجب التطهر منها
"Segala sesuatu zat yang kita diwajibkan secara syari'at untuk bersuci darinya."
Misalnya, kotoran manusia, maka ini adalah zat yang najis. Seseorang yang terkena kotoran manusia, maka dia wajib untuk membersihkannya sebelum dia melaksanakan ibadah shalat.
👉 Para Sahabat sekalian yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, para ulama memulai kitab fiqih mereka diawali dengan pembahasan "Kitāb Thahārah", karena kitab ini berkaitan dengan "Kitāb Shalat", di mana shalat disyaratkan untuk bersuci sebelum melaksanakan ibadah tersebut.
👉 Dan Penulis, di sini, memulai "Kitab Thahārah" dengan menjelaskan tentang bermacam-macam (jenis-jenis) air yang bisa digunakan untuk bersuci. Berkata Penulis rahimahullāh:
(( الْمِيَاهُ الَّتِي يَجُوْزُ التَّطْهِيْرُ بِهَا سَبْعُ مِيَاه ٍ))
(( Air yang diperbolehkan untuk digunakan dalam bersuci ada 7 macam ))
📌 PERTAMA
(( مَاءُ السَّمآء ِ))
(( Air dari langit ))
Yaitu hujan. Dalilnya adalah surah Al-Anfāl, ayat 11. Allāh Ta'āla berfirman:
وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّنَ السَّمَاءِ مَاءً لِّيُطَهِّرَكُم بِهِ
"Dan Dia [Allâh] menurunkan kepada kalian air dari langit, agar kalian bersuci dengannya."
📌 KEDUA
(( وَمَاءِ الْبَحْر ِ))
(( Air laut ))
Atau (( مَاءُ الْبِحَارِ )) dalam shahīh yang lain, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wasallam yang diriwayatkan dalam Ashhāb As-Sunān. Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wasallam bersabda tatkala ditanya tentang air laut, beliau mengatakan:
وَالطَّهُورُ ماؤُهُ ، الحِلُّ ميتتُهُ
"(Bahwasanya) air laut tersebut adalah suci airnya dan halal bangkainya."
Yaitu, hewan air laut apabila menjadi bangkai, maka halal.
📌 KETIGA
(( وماء النهر ))
(( Air sungai ))
Dan ini adalah ijma' [kesepakatan –ed.] para ulama bahwasanya air sungai adalah yang suci, dan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wasallam bersabda:
مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ كَمَثَلِ نَهَرٍ جَارٍ غَمْرٍ عَلَى بَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فيه كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ ». وَمَا يُبْقِى ذَلِكَ مِنَ الدّنَسِ
"Permisalan shalat lima waktu adalah seperti sungai yang mengalir, yang melimpah ruah airnya di depan pintu seseorang di antara kalian, kemudian dia mandi setiap hari 5 waktu, maka apakah tersisa sedikit pun kotoran?" (HR. Muslim)
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wasallam memisalkan dengan air sungai yang digunakan untuk bersuci.
📌 KEEMPAT
(( وَ مَاءُ الْبِئْر ِ))
(( Air sumur ))
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imām At-Tirmidzi, di mana Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wasallam berwudhū' dari air sumur Budhā'ah, dan tatkala Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wasallam ditanya, maka Beliau mengatakan:
الْمَاءُ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ
"(Bahwasanya) air itu tidak menajiskan segala sesuatu apapun."
📌 KELIMA
(( وَمَاءُ الْعَيْن ِ))
(( Mata air ))
Yang maknanya sama dengan air laut dan air sungai, maka hukumnya pun suci.
📌 KEENAM
(( وَمَاءُ الثَّلْج ِ))
(( Air salju ))
📌 KETUJUH
(( وَمَاءُ الْبَرَدِ ))
(( Air embun ))
Dalilnya, hadits Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wasallam tentang doa istiftah, ketika beliau shallallāhu 'alayhi wasallam berdoa:
اللهم اغْسِلْنِيْ مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
"Ya Allāh, cucilah dosa-dosaku dengan air salju dan air embun." (HR. Al-Bukhari 2/182 dan Muslim 2/98)
Demikian yang bisa kita sampaikan.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
.
______________________________
🌍 BimbinganIslam[dot]com
Jum'at, 24 Syawwal 1437 H / 29 Juli 2016 M
👤 Ustadz Fauzan S.T., M.A.
📗 Matan Abi Syuja' | Kitab Thahārah
🔊 Kajian 04 | Macam-Macam Air yang Diperbolehkan untuk Bersuci
📦 Donasi Operasional dan Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
📮Saran dan Kritik
Untuk pengembangan dakwah group Bimbingan Islam silahkan dikirim melalui
SaranKritik@bimbinganislam[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Fiqih Syafiiy (04): Macam-Macam Air untuk Bersuci"
Posting Komentar