Pages

Selasa, 15 Desember 2015

JUZ AMMA: Surah 83, Al-Muthaffifin (Orang-Orang yang Curang) [Ayat 1–6] [Makkiyyah]

Malam Rabu, 4 Rabi'ul Awwal 1437 H
_

IJMA’ (Itqan Juz ‘Amma)

Level/Pekan/Hari: C/3/1
Materi Harian

Surah al-Muthaffifin 1-6 (6 ayat)

Ayat dan Terjemahan

وَيۡلٞ لِّلۡمُطَفِّفِينَ ١  ٱلَّذِينَ إِذَا ٱكۡتَالُواْ عَلَى ٱلنَّاسِ يَسۡتَوۡفُونَ ٢  وَإِذَا كَالُوهُمۡ أَو وَّزَنُوهُمۡ يُخۡسِرُونَ ٣  أَلَا يَظُنُّ أُوْلَٰٓئِكَ أَنَّهُم مَّبۡعُوثُونَ ٤ لِيَوۡمٍ عَظِيمٖ ٥  يَوۡمَ يَقُومُ ٱلنَّاسُ لِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٦
1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang,
2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi,
3. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
4. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan
5. pada suatu hari yang besar,
6. (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam

Penjelasan Ahkam Tajwid

✅ Mad Wajib Muttashil pada أولئك
✅ Idgham Mimi pada أنهم مبعوثون

Bacaan Syaikh Ayman Suwayd Rusydi حفظه الله (Muqri’ sanad al-Qur’an ke-29)
Video : http://bit.ly/223rq8d
Audio : http://bit.ly/1NtYBI9

Kosakata dan Kaedah Bahasa Arab

وَيۡلٞ Kecelakaan besarlah
لِّلۡمُطَفِّفِينَ bagi orang-orang yang curang
ٱلَّذِينَ إِذَا (yaitu) orang-orang yang apabila
ٱكۡتَالُواْ عَلَى ٱلنَّاسِ menerima takaran dari orang lain
يَسۡتَوۡفُونَ mereka minta dipenuhi
وَإِذَا كَالُوهُمۡ dan apabila mereka menakar untuk meeka
أَو وَّزَنُوهُمۡ atau menimbang untuk orang lain
يُخۡسِرُونَ mereka mengurangi
أَلَا يَظُنُّ أُوْلَٰٓئِكَ Tidaklah orang-orang itu menyangka
أَنَّهُم bahwa sesungguhnya mereka
مَّبۡعُوثُونَ akan dibangkitkan
لِيَوۡمٍ عَظِيمٖ pada suatu hari yang besar
يَوۡمَ يَقُومُ ٱلنَّاسُ(yaitu) hari (ketika) manusia berdiri
لِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ menghadap Tuhan semesta alam
.

✅ Ism muthaffifîn merupakan bentuk jamak (dengan tambahan huruf Ya’ dan Nun) dari muthaffif (مطفف), di mana ini merupakan pola ism untuk pelaku dari fi’l thaffafa (طَفَّفَ)
✅ Fi’l iktaaluu dan kaaluu bersumber dari susunan huruf yang sama, yaitu kaala (كال) yang bermakna menakar, menjadi kaaluu ketika untuk jamak. Pola "iktaala (اكتال)" merupakan pola tunggal dari "iktaaluu", penambahan hamzah washl di awal dan huruf Ta’ setelah fa’ fi’l memberikan makna "mendapatkan takaran".

Wallahu a'lam.

❗Boleh disebarkan dengan tetap mencantumkan materi secara utuh

Berkata Imam asy-Syatibiy -rahimahullah- di dalam Khutbah kitab Hirz al-Amaniy, “Dan jika terdapat kesalahan padanya, maka perbaikilah dengan santun dan penjelasan serta perkataan yang baik.”

#muslimHQ #SPM #sahabatpelajarmuslim #IJMA

pelajarmuslim.com
telegra*.me/ijma30
* diganti dengan m

Sekretariat SPM, Griya Pelajar Muslim Jalan H M Sairi no 147 RTM Depok, Jawa Barat

Materi untuk Level/Pekan/Hari : C/3/1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar