Selasa pagi, 26 Shafar 1437 H
______________________________
BILA SIFAT IBLIS ADA PADAKU
Iblis... Ketika mendengar namanya, terbayang di benak kita makhluk yang mengerikan, sangat buruk, jahat, dengan berbagai sifat tercela yang membuat kita lari darinya.
Seorang muslim yang berakal, tentu berusaha menjauh dari Iblis dan sangat takut terkena godaan dan tipu dayanya. Akan tetapi, sadarkah kita bahwa ada sifat Iblis yang ternyata terkadang bahkan sering menjangkiti diri kita sebagai seorang muslim, bahkan seorang thalibul 'ilmi, bahkan seorang ustadz sekalipun?
Sifat yang sangat tercela dan menyebabkan ia terlaknat sejak Nabi Adam 'Alaihissalâm diciptakan sampai hari kiamat kelak.. Ya, itulah sifat takabbur atau sombong.
Sifat takabbur adalah sifat warisan Iblis, karena Iblislah yang pertama kali berakhlak dengan sifat ini. Allah mengabarkan kepada kita tentang sifat Iblis ini dalam beberapa ayat Al-Qurân, di antaranya:
قالَ تعالى : " وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ لَمْ يَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ * قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ " [ الأعراف :١١ - ١٢]
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakanmu, kemudian Kami membentuk (tubuhmu), kemudian Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kalian kepada Adam,' maka mereka sujud, kecuali Iblis, dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (Allah) berkata: 'Wahai Iblis, apa yang menghalangimu untuk sujud ketika Aku perintahkan?' Iblis menjawab: 'Aku lebih baik dari dia (Adam). Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Engkau ciptakan ia (Adam) dari tanah.'." (QS. Al-A'raf: 11-12)
Maka, marilah kita perhatikan satu kalimat yang Iblis ucapkan: "Aku lebih baik daripada dia.."
⇒ Kalimat yang lahir dari sifat sombong.
⇒ Kalimat yang menyebabkan murka Allah.
⇒ Kalimat yang menyebabkan Iblis terlaknat selama-lamanya.
⇒ Kalimat yang menyebabkan hilangnya kenikmatan surga yang semula ia rasakan, dan berganti dengan ancaman siksa api neraka yang kekal abadi.
⇒ Kalimat yang menyebabkan jatuhnya kedudukannya yang semula mulia bersama para malaikat, menjadi sangat hina dan rendah di dalam Jahannam.
⇒ Kalimat yang menyebabkan murka Allah.
⇒ Kalimat yang menyebabkan Iblis terlaknat selama-lamanya.
⇒ Kalimat yang menyebabkan hilangnya kenikmatan surga yang semula ia rasakan, dan berganti dengan ancaman siksa api neraka yang kekal abadi.
⇒ Kalimat yang menyebabkan jatuhnya kedudukannya yang semula mulia bersama para malaikat, menjadi sangat hina dan rendah di dalam Jahannam.
Betapa seringnya perasaan lebih baik dari orang lain ini menjangkiti kita.
× Terkadang, seorang yang memiliki harta yang banyak merasa lebih mulia dari pada yang berharta pas-pas-an...
× Terkadang, seorang yang cantik atau tampan merasa lebih baik daripada orang yang diberi kekurangan fisik...
× Terkadang, seorang yang berilmu meremehkan orang dengan pendidikan rendah...
× Terkadang, seorang yang memiliki nasab yang terhormat memandang hina orang biasa...
× Bahkan, terkadang orang yang telah mempelajari sunnah meremehkan orang belum dibukakan hatinya untuk belajar ilmu agama!
× Terkadang, seorang yang cantik atau tampan merasa lebih baik daripada orang yang diberi kekurangan fisik...
× Terkadang, seorang yang berilmu meremehkan orang dengan pendidikan rendah...
× Terkadang, seorang yang memiliki nasab yang terhormat memandang hina orang biasa...
× Bahkan, terkadang orang yang telah mempelajari sunnah meremehkan orang belum dibukakan hatinya untuk belajar ilmu agama!
Subhânallâh... Ternyata, perasaan seperti itu adalah hal yang harus dihilangkan dari dalam dada-dada kita, seorang muslim. Namun, bila sifat ini terlanjur ada pada kita, bagaimana kita mengusirnya?
■ PERTAMA: Menyadari bahwa sombong hanyalah hak Allah semata, sementara makhluk tidak berhak menyamai Allah dalam sifat ini.
Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Kemuliaan adalah kain Allah dan kesombongan adalah selendang Allah, barangsiapa yang mencopot selendangKu, maka akan Aku adzab." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Imam An-Nawawi berkata: "Makna 'mencopot selendangku' adalah berakhlak dengan kesombongan tersebut."
■ KEDUA: Merenungkan sirah nabawiyah. Seandainya manusia berhak untuk sombong, maka beliau [Rasulullah] Shallallâhu 'Alaihi Wasallam lah yang paling berhak untuk memiliki sifat ini, karena beliau adalah makhluk yang terbaik. Akan tetapi, beliau adalah manusia yang paling tawadhu'.
■ KETIGA: Mengingat ancaman dan balasan bagi orang yang sombong di hari kiamat nanti. Rasulullah Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda dalam hadits dari Abdullah ibnu Mas'ud,
"Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar dzarrah (biji sawi)." Seorang shahabat berkata: "Bagaimana dengan seseorang yang menyukai pakaian yang indah dan sandal yang bagus?" Rasullullah Shallallâhu 'Alaihi Wasallam menjawab: "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan, (tetapi) sombong (itu) adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." (HR. Muslim)
Dalam hadits yang lain, Abdullah ibnu Umar -radhiyallâhu 'anhumâ- berkata: Berkata Rasulullah Shallallâhu 'Alaihi Wasallam, "Barangsiapa yang menyeret tsaub-nya (jubahnya) karena sombong, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat." (HR. Al-Bukhari)
■ KEEMPAT: Menyadari bahwa orang yang sombong akan dibenci dan ditinggalkan oleh manusia. Karena, tidak ada orang yang rela direndahkan dan diremehkan oleh orang lain.
Akhirnya, mari kita renungkan sebuah kisah seorang yang sombong dan Malik bin Dinar:
• Seorang yang sombong berjalan di hadapan Malik bin Dinar, dan ia menampakkan kesombongan melalui cara berjalannya, maka Malik bin Dinar menegurnya, "Apakah kamu tahu bahwa cara berjalan seperti ini dibenci Allah?"
• Orang itu menjawab, "Apa kamu tidak mengenalku?"
• Maka Malik bin Dinar menjawab, "Tentu, (engkau adalah) yang awalnya berasal dari air mani yang hina, dan akhirmu adalah bangkai yang kotor, sedangkan sekarang ini engkau adalah pembawa kotoran."
• Maka orang sombong tersebut tersadar dan berkata, "Engkau telah membuatku mengenal diriku."
Maka, wahai kita yang sedang merasa bangga dengan diri kita sendiri, ingatlah bahwa
• setinggi apapun kedudukan kita...
• semulia apapun nasab kita...
• sebanyak apa pun harta kita...
• sebaik apa pun rupa kita...
• setinggi apapun kedudukan kita...
• semulia apapun nasab kita...
• sebanyak apa pun harta kita...
• sebaik apa pun rupa kita...
√ akhir kita adalah kematian...
√ dan pakaian kita adalah kain kafan...
√ sedangkan rumah kita adalah kuburan.
√ dan pakaian kita adalah kain kafan...
√ sedangkan rumah kita adalah kuburan.
Maka, apakah lagi yang akan kita sombongkan setelahnya?
✒ Ummu Sholih,
Di Kota Al-Madinah An-Nabawiyyah
______________________________
______________________________
Bimbingan Islam
• Sabtu, 23 Shafar 1437 H / 05 Desember 2015 M
• Materi Tematik | BILA SIFAT IBLIS ADA PADAKU
• Sabtu, 23 Shafar 1437 H / 05 Desember 2015 M
• Materi Tematik | BILA SIFAT IBLIS ADA PADAKU
Donasi Operasional dan Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
Website: http://www.bimbinganislam.com
Facebook Page: Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
Telegram Channel: http://goo.gl/4n0rNp
TV Channel: http://BimbinganIslam.tv
Facebook Page: Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
Telegram Channel: http://goo.gl/4n0rNp
TV Channel: http://BimbinganIslam.tv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar