Kamis pagi, 21 Shafar 1437 H
_
Perintah untuk Wara' kepada Dunia (Bag. 2)
~~~~~~~~~
وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله الهم قَالَ: أَخَذَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم بِمَنْكِـبَيَّ، فَقَالَ: كُنْ فِيْ الدُّنْـيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ، أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ. وَكَانَ اِبْنُ عُمَرَ رضي الله الهم يَقُوْلُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِسَقَمِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ .
.
.
Dari Ibnu Umar radhiyallāhu 'anhumā, ia berkata: Rasulullah shallallāhu 'alayhi wasallam memegang kedua pundakku dan bersabda:
“Hiduplah di dunia ini seakan-akan kamu orang asing atau orang yang sedang melintasi jalan.” Ibnu Umar radhiyallāhu 'anhumā berkata, “Jika engkau memasuki waktu sore, maka jangan menunggu waktu pagi. Dan jika engkau memasuki waktu pagi, maka jangan menunggu waktu sore. Ambillah kesempatan dari masa sehatmu untuk menghadapi masa sakitmu, dan dari hidupmu untuk menghadapi kematianmu.” (HR. Al-Bukhari)
➖➖➖➖➖➖➖
PERINTAH UNTUK WARA' KEPADA DUNIA (BAG. 2)
بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــــــــم
Para ikhwān dan akhawāt yang dirahmati Allah Subhānahu wa Ta'āla, kita lanjutkan dari hadits yang ke-3.
Perkataan Ibnu 'Umar -radhiyallāhu Ta'āla 'anhumā-, setelah beliau mendengar hadits Nabi -shallallāhu 'alayhi wasallam- untuk tinggal di dunia seperti orang asing atau yang numpang lewat, beliau mengambil kesimpulan dan menasihati kita:
◆ "Jika engkau telah tiba di sore hari, maka jangan tunggu pagi hari.
◆ Jika kau telah tiba di pagi hari, maka jangan tunggu sore hari.
◆ Gunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit.
◆ Gunakanlah kehidupanmu sebelum datang kematianmu."
◆ Jika kau telah tiba di pagi hari, maka jangan tunggu sore hari.
◆ Gunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit.
◆ Gunakanlah kehidupanmu sebelum datang kematianmu."
Seakan-akan Ibnu Umar menasihati kita agar menjadikan kematian selalu berada di hadapan kedua mata kita. Sehingga, kita senantiasa semangat untuk melaksanakan ketaatan dan menggunakan kesempatan yang Allah berikan sebelum datang atau sebelum hilangnya waktu luang (kesempatan) tersebut.
• Hadits (perkataan) Ibnu Umar ini mengajarkan kepada kita untuk jangan terlalu panjang angan-angan dalam urusan dunia.
• Kalau masalah akhirat, kita harus mempunyai himmah 'āliyah (semangat yang tinggi).
Rasulullah shallallāhu 'alayhi wasallam mengatakan:
إِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ
"Jika kalian minta kepada Allah, maka mintalah surga Firdaus." (HR. Al-Bukhari)
• Kita harus punya semangat kalau masalah akhirat. Karena kita semangat, maka kita harus terus beramal.
• Berbeda dengan angan-angan dunia, jangan panjang angan-angan.
√ Ibnu Umar menyuruh kita untuk bersegera; kalau sudah tiba di pagi hari, (maka) jangan tunggu sore. Apa yang bisa kita kerjakan sekarang, jangan tunda, (karena) belum tentu kita bisa hidup sampai sore hari. Yang harusnya bisa kita kerjakan sekarang, kenapa harus ditunda untuk sore hari?
√ Demikian juga kalau sudah tiba sore hari, kita jangan tunda (tunggu) sampai pagi hari. Apa yang bisa kita kerjakan sekarang, kerjakan saja sekarang! Amal apa saja (semua amal) yang bisa kita lakukan di pagi hari atau sore hari, kita amalkan!
Di pagi hari misalnya:
✓Berdzikir kepada Allah
✓Mencari nafkah buat keluarga
✓Sempatkan shalat Dhuha
•Di sore hari pun demikian, misalnya:
✓Disempatkan baca Al-Quran
✓Disempatkan shalat malam
✓Shalat berjama'ah
✓Berbakti kepada orang tua
✓Berdzikir kepada Allah
✓Mencari nafkah buat keluarga
✓Sempatkan shalat Dhuha
•Di sore hari pun demikian, misalnya:
✓Disempatkan baca Al-Quran
✓Disempatkan shalat malam
✓Shalat berjama'ah
✓Berbakti kepada orang tua
Itu bekal kita untuk membangun istana di akhirat. Jangan tunda-tunda kebaikan! ⇒ Kalau masalah dunia bisa kita tunda, tapi masalah akhirat jangan kita tunda. Oleh karenanya, seorang penyair berkata:
◆ تَزَوَّدْ مِنَ التَّقْوَى فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِي إِذَا جَنَّ لَيْلٌ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى الْفَجْرِ
◆ "Berbekallah engkau dengan ketaqwaan, (karena) sesungguhnya engkau tidak tahu jika telah tiba malam hari, apakah engkau masih bisa hidup hingga pagi hari.
◆ وَكَمْ مِنْ صَحِيْحٍ مَاتَ مِنْ غَيْرِ عِلَّةٍ وَكَمْ مِنْ سَقِيْمٍ عَاشَ حِيْناً مِنَ الدَّهْرِ
◆ Betapa banyak orang sehat tiba-tiba meninggal (Allah cabut nyawanya) tanpa didahului sakit. Dan betapa banyak orang sakit parah disangka akan meninggal dunia, ternyata masih hidup.
◆ Betapa banyak orang sehat tiba-tiba meninggal (Allah cabut nyawanya) tanpa didahului sakit. Dan betapa banyak orang sakit parah disangka akan meninggal dunia, ternyata masih hidup.
◆ وكـم مـن عــــروس زيـنـــــوها لـزوجــــــــها وقـــد نـســجـت أكـفــانـها وهـي لا تــــدري
◆ Betapa banyak mempelai wanita yang dihias untuk dipersembahkan kepada mempelai lelaki, ternyata kain kafannya sedang ditenun (dijahit) dan dia dalam kondisi tidak menyadarinya.
◆ فَكَمْ مِنْ فَتًى أَمْسَى وَأَصْبَحَ ضَاحِكًا فَقَدْ أُدْخِلَتْ أَجْسَامُهُمْ ظُلْمَةَ الْقَبْرِ
◆ Betapa banyak pemuda di pagi dan petang hari masih tertawa, tiba-tiba (setelahnya) tubuh mereka sudah dimasukkan ke dalam liang lahat."
Saya punya seorang teman, tetapi tidak begitu dekat. Subhānallāh.. dia ingin (melakukan perjalanan) ke Indonesia, namun dia batalkan karena, malam harinya, bibinya meninggal dunia dan dia harus menghadiri pemakaman. Maka di malam harinya, dia ke Bāqi untuk menguburkan bibinya. Subhānallāh, (ternyata saat) shubuh hari dia yang dikuburkan di Bāqi (di tempat yang sama). Subhānallāh, padahal malam hari dia baru menguburkan orang lain.
Oleh karenanya, para ikhwān dan akhawāt yang dirahmati oleh Allah Subhānahu wa Ta'āla, jika telah tiba pagi hari, jangan tunda tunda lagi waktu (hingga) sore hari. Beramallah! Kalau tidak bisa banyak-banyak, yang penting ada waktu yang kita sisihkan untuk beramal.
Demikian juga jika telah tiba sore hari, tidak usah tunggu sampai pagi. Sore hari sampai malam [adalah] waktu yang panjang, [sehingga] banyak yang bisa kita kerjakan dengan:
• Berdzikir
• Membaca Al-Quran
• Berbuat baik pada orang tua
• Membuat orang tua tersenyum
• dan yang lainnya.
Semoga Allah Subhānahu wa Ta'āla memberi taufiq-Nya kepada kita untuk senantiasa beramal shalih dan tidak menunda-nunda amal shalih.
وبالله التوفيق
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
.
.
______________________________
BimbinganIslam.com
• Rabu, 20 Shafar 1437 H / 02 Desember 2015 M
• Ustadz Firanda Andirja, M.A. (Pengajar resmi di Masjid Nabawi, Madinah)
• Kitābul Jāmi' | Bab Zuhud dan Wara'
• Hadits 03 | Perintah untuk Wara' kepada Dunia (Bag. 2)
Donasi Operasional dan Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
Website:
http://www.bimbinganislam.com
Facebook Page:
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
Telegram Channel:
http://goo.gl/4n0rNp
TV Channel:
http://BimbinganIslam.tv
http://www.bimbinganislam.com
Facebook Page:
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
Telegram Channel:
http://goo.gl/4n0rNp
TV Channel:
http://BimbinganIslam.tv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar