Pages

Sabtu, 07 Mei 2016

Kapan Terjadinya Isra dan Miraj (01)

Malam Ahad, 1 Sya'ban 1437 H

-----------------------------------

ISRA` DAN MI'RAJ (BAGIAN 1)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
.

Kaum muslimin yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla, Al-Isra` dan Al-Mi'raj adalah peristiwa besar, mukjizat yang dialami Rasūlullāh –shallallāhu 'alayhi wasallam– sebagai bukti bahwa Beliau adalah seorang utusan Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Al-Isra` wal Mi'raj adalah gabungan dari 2 kata:

Pertama, "Al-Isra`" dalam bahasa arab artinya adalah perjalanan di malam hari. Maksudnya adalah; Allāh memperjalankan Nabi-Nya di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, yang Allāh sebutkan dalam Al-Quran:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
"Maha suci Allāh yang telah memperjalankan hamba-Nya di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang Allāh berkahi di sekitarnya, agar Kami menampakkkan baginya tanda-tanda kebesaran Kami." (QS. Al-Isrā`: 1)

Kedua, adapun "Al-Mi'raj" dalam bahasa Arab artinya adalah naik, yaitu Nabi –shallallāhu 'alayhi wasallam– diangkat oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha di atas langit yang ke-7. Inipun telah disinggung Allāh dalam Al-Qur'an, dalam surat An-Najm:

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى (١٣) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (١٤)
"Dan sungguh, Nabi (shallallāhu 'alayhi wasallam) telah melihat Malaikat Jibril dalam bentuk aslinya (yang memiliki 600 sayap, dan kalau sayapnya dibuka, akan menutup cakrawala) kedua kalinya tatkala di Sidratul Muntaha." (QS An-Najm: 13–14)

Ini adalah dalil bahwa Isra` dan Mi'jraj adalah perkara yang mendasar bagi kaum muslimin, karena tersebutkan dalam Al-Quran. Apalagi dalam hadits Nabi, banyak yang menyebutkan tentang kisah Isra` dan Mi'raj ini.

Ada beberapa perkara yang ingin kita sampaikan:

▪Yang pertama, yaitu kapan terjadinya Al-Isra` dan Al-Mi'raj?

Tidak ada dalil yang tegas yang menyebutkan kapan terjadinya. Adapaun dalil yang datang tentang kapan terjadinya dan kapan bulannya, semuanya adalah hadits dengan riwayat yang lemah; riwayatnya terputus. Oleh karenanya, Syaikhul Islam berkata:

لم يقم دليل معلوم [[على ليلة الإسراء]] لا على شهرها ولا على عشرها ولا على عينها، بل النقول في ذلك منقطعة مختلفة ليس فيها ما يقطع به، ولا شرع للمسلمين تخصيص الليلة التي يظن أنها ليلة الإسراء بقيام ولا غيره
"Tidak ada dalil yang jelas yang menunjukkan kapan terjadinya ((malam Isra` dan Mi'raj)), tidak disebutkan juga kapan bulannya dan kapan harinya. Adapun nukilan-nukilan yang menyebutkan tentang kapannya tersebut, adalah terputus (sanadnya), terjadi perselisihan, dan tidak ada dalil yang  bisa kita pastikan.

Dan demikian juga karenanya, tidak disyari'atkan bagi kaum muslimin untuk mengkhususkan suatu malam, yang disangka sebagai malam Isra` dan Mi'raj, untuk melaksanakan shalat malam atau amalan tertentu." (Zadul Ma’ad: 1/57–58)

Hal ini dinukilkan juga oleh Al-Qasthalani (Syaikhul Islam menukil juga dari Syaikh Abu Umamah), beliau berkata:

وأما ليلة الإسراء فلم يأت في أرجحية العمل فيها حديث صحيح ولا ضعيف
"Adapun malam Isra`, tidak ada dalil yang menunjukkan untuk beramal khusus pada malam tersebut, baik hadits yang shahih maupun hadits yang dhaif." (Al-Mawāhib Al-Ladunniyah bil Minah Al-Muhammadiyyah: juz 3, hlm. 14)

Perhatikan di sini! Oleh karenanya, Rasūlullāh –shallallāhu 'alayhi wasallam– tidak menjelaskan kepada para shahabat kapan terjadinya. Logikanya, kalau memang ada amalan khsusus, ada perayaan khsusus, ada ibadah khusus; ada shalat malam khusus atau ada wirid khusus, Rasūlullāh –shallallāhu 'alayhi wasallam– pasti akan menjelaskan kepada shahabat tentang keutamaan malam tersebut, karena di balik penentuan malam tersebut ada ibadah.

Tatkala Rasūlullāh –shallallāhu 'alayhi wasallam– tidak menjelaskan kapan malam  tersebut, maka kita pahami bahwasanya di balik malam tersebut tidak ada ibadah khusus, sehingga Nabi tidak menjelaskan kepada para shahabat. Bahkan tidak seorangpun dari shahabat yang menjelaskan kapan malam tersebut. Tidak ada sanad yang shahih dari seorangpun shahabat, padahal jumlah shahabat begitu banyak, ribuan shahabat. Tidak seorangpun dari mereka menyebutkan kapan terjadinya malam Isra` dan Mi'raj. Dan sampai sekarang, tidak ada dalil shahih, bahkan sampai hari kiamat tidak ada dalil yang shahih yang menunjukkan kapan terjadinya Isra` dan Mi'raj.

Barangsiapa yang mengatakan bahwasanya terjadinya pada hari ini, pada bulan ini, maka itu hanya mengatakan dari kantong (pendapat) dia sendiri saja, bukan dari dalil. Mungkin ada perkara yang menurut dia ada yang mengatakannya, kemudian menganggap sebagai dalil, namun sebenarnya tidak ada dalilnya.

Oleh karenanya, pendapat tentang kapan terjadinya Isra` saling bertabrakan (kontradiksi)'."

Oleh karenanya, ikhwān dan akhawāt yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, ini adalah dalil bahwasanya Isra` dan Mi'raj tidak diketahui kapannya, dan tidak ada amal khusus yang bisa dilaksanakan pada malam tersebut.

والله تعالى  أعلم بالصواب
.
_____________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Jum'at, 29 Rajab 1437 H / 06 Mei 2016 M
👤 Ustadz Firanda Andirja, M.A.
📔 Materi Tematik | Isra` dan Mi'raj (bagian 1)
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-Tmk-UFA-Isra-Miraj-1
_

📦Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📮Saran dan Kritik untuk pengembangan dakwah group Bimbingan Islam silahkan dikirim melalui : SaranKritik@bimbinganislam.com

Kamis, 05 Mei 2016

Ulama yang Memiliki 1000 Guru di Abad 21

Jumat pagi, 28 Rajab 1437 H 
_
 
 
Ulama dengan 1000 Guru di Abad 21

๐Ÿ“Œ Beliau adalah Syaikh Shalih bin
Abdullah bin Hamad Al-Ushaimiy. 
● Lahir di Riyadh tahun 1391 H dan menetap di ibukota Kerajaan Saudi Arabia tersebut. 
● Ulama yang saat ini berumur 46 tahun itu dikenal sebagai ulama hadits dan musnid (memiliki banyak sanad). 
● Disebutkan pula bahwa beliau telah belajar dari 1000 guru hingga saat ini. 
● Beliau menunut ilmu sejak usia muda. Beliau telah mengunjungi banyak negeri dalam menuntut ilmu untuk mencari sanad hadits dan sanad berbagai kitab para ulama. 
● Sampai-sampai beliau dikenal dengan muhaddits (ahli hadits) dari Najed, disebut pula musnid (ulama yang memiliki banyak sanad). 
● Yang dimaksud memiliki banyak sanad adalah; ia memiliki sanad sampai guru-guru beliau yang bisa diteruskan sampai pada penulis hadits (seperti: Imam Al-Bukhariy dan Imam Muslim) atau memiliki sanad yang sampai pada berbagai penulis kitab. 
 
● Syaikh Shalih Al-Ushaimiy, di antaranya, memiliki sanad sampai kepada Syaikh Muhammad At-Tamimiy pada kitab:
๐Ÿ“š Tsalatsatul Ushul.
๐Ÿ“š Kitabut Tauhid.
๐Ÿ“š Kasyfusy Syubhat.
๐Ÿ“š Al-Qawa
idul Arba.
๐Ÿ“š Fadhul Islam. 
 
● Beliau juga memiliki sanad sampai kepada Syaikhul Islam pada kitab:
๐Ÿ“š Al-
Aqidah Al-Wasithiyyah.
๐Ÿ“š Muqaddimah fii Ushulit Tafsir. 
 
● Begitu pula sanad dari kitab:
๐Ÿ“š Manzhumah Al-Qawa’
id Al-Fiqhiyyah (karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sadiy).
๐Ÿ“š Al-Arba
un An-Nawawiyyah (karya Imam An-Nawawiy).
๐Ÿ“š Al-Muqaddimah Al-Ajurrumiyah (karya Muhammad Ash-Shanhajiy).
๐Ÿ“š Nukhbatul Fikar fi Mushthalahi Ahlil Atsar (karya Al-Hafizh Ibnu Hajar).
๐Ÿ“š Al-Waraqat Ffi Ushulil Fiqh (karya Imamul Haramain Al-Juwainiy). 
 
● Perjalanan beliau dalam mencari sanad, ada yang sampai ke negeri Maghrib (Maroko).
● Sedangkan sanad berbagai hadits dan kitab Al-Arba’un An-Nawawiyyah, beliau dapatkan dari India. 
● Adapun sanad qiroah Al-Quran didapatkan dari Mesir, karena memang sanad qiroah Al-Quran dikenal banyak terdapat di Mesir, sedangkan sanad hadits di India. 
● Kalau dihitung-hitung, beliau telah belajar dari 1000 ulama; dan dari mereka, beliau membaca kitab guna meraih sanad. 
● Dan beliau dikenal dengan orang yang memiliki hafalan luar biasa, sampai sanad-sanad hadits dihafal dan disebutkan dengan mudah di luar kepala.

๐Ÿ“Œ Guru-Guru Beliau 
Sebagaimana telah disebutkan bahwa beliau memiliki banyak guru, hingga bisa dikatakan lebih dari 1000. Di antara ulama-ulama yang masyhur [terkenal –red.] yang ia menimba ilmu dari mereka:
✨1- Syaikh
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.
✨2- Syaikh Muhammad bin Shalih Al-
Utsaimin.
✨3- Syaikh
Abdullah bin Aqil.
✨4- Syaikh
Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin.
✨5- Syaikh Bakr Abu Zaid.
✨6- Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan.
✨7- Syaikh ‘Abdullah bin ‘Abdurrahman Al-Ghudayan. 
 
๐Ÿ“Œ Beliau adalah salah satu lulusan Universitas Al-Imam Muhammad bin Su’ud di jenjang S1. 
● Kemudian beliau menyelesaikan progam Majister dalam Ilmu Hadits di Universitas Ummul Qura. 
● Dan kini beliau telah menyelesaikan progam Doktoralnya.

๐Ÿ“Œ Di samping itu beliau adalah: 
● Khatib di Jami’ Abu Bakr As-Shiddiq, di rumah sakit tentara di Riyadh. 
● Imam masjid di Jami’ Al-Iman di Hayy Nasim Syarqi. 
 
๐Ÿ“Œ Kajian Ilmiyah:
● Beliau biasa mengadakan daurah ilmiyah maupun kajian rutin, terutama dalam ilmu hadits. 
● Beliau juga mengadakan daurah tahunan di Masjid Nabawi; Daurah Durus Barnamij Muhimmatul ‘Ilmi. Tahun ini (1437 H) adalah daurah yang ke-7 selama 8 hari, dengan progam menyelesaikan pembacaan dan syarah dari 15 kitab. 
 
๐Ÿ“Œ Karya Ilmiah:
๐Ÿ“š1- Ta’zhimul ‘Ilmi.
๐Ÿ“š2- Ma’anil Fatihah wa Qisharul Mufasshal.
๐Ÿ“š3- Al-Muqaddimah Al-Fiqhiyyah Ash-Shugra.
๐Ÿ“š4- Khulashah Muqaddimah Ushulit Tafsir.
● Dan beliau masih memiliki karya ilmiah lainnya.

๐Ÿƒ Semoga Allah memberikan keberkahan umur pada beliau, diberikan kesehatan, dan dimudahkan dalam ketaatan.
______________________
 
Sumber: FB Ustadz Aris Saifuddin Ar-Raifqaniyjazรขhullรขhu khairan hafizhahu